Kata-kata mutiara kunci keberhasilan :

“Sekiranya kamu berada pada jalan kebenaran, lanjutkan perjuangan dan jangan mundur selangkah pun” (asma’ binti abu bakar)

“Siapkan ,kualitas anda bagi orang lain” (Mario teguh)

“Saya harus sibuk dengan pekerjaan yang membangun kehidupan saya bukan pekerjaan yang merusak hidup saya” (Mario teguh)

“Bahasa penentu pembeda kelas yang sebenarnya” (Mario teguh)

“Keburukan yang membuat kebajikan adalah kebajikan” (Mario teguh)

“Kalau ingin jadi orang yang luar biasa gunakanlah cara-cara yang tidak lazim” (Mario teguh)

“Jangan pernah memberikan merek yang tidak baik pada diri sendiri” (Mario teguh)
“Mengetahui yang tidak disukai dalam hidup sama pentingnya dengan apa yang kita sukai” (Mario teguh)

“Jangan berpihak pada orang yang mengeluh” (Mario teguh)

“Kalau belum bisa ambil pekerjaan yang belum bisa” (Mario teguh)

“Gagal melakukan sesuatu yang besar, lebih mulia daripada berhasil melakukan yang kecil” (Mario teguh)

“Ikhlaskanlah diri anda untuk meniru orang-orang yang berhasil, lalu perhatikan apa yang terjadi” (Mario teguh)

teks pidato sabar

SABAR
والسلام عليكم.... الح

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ اَنْزَلَ اْلقُرْاَن
الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ صَاحِبِ اْلبَيَانِ
وَعَلَى اَلِه وَصَحْبِه الَّذِيْنَهُمْ سَعِدُوْ فِى الْجَنَانِ
اَمَّابَعْدُ.
Hadirin wal hadirat rahimakumullah

“hadirat al- qudus” merupakan salah satu surga yang paling dicintai Allah Swt. Surga itu, dihadiahkan bagi manusia yang ketika hidupnya selalu menerima musibah dari Allah dan menerima kenikmatan serta rizki dengan bersyukur. Itu, dapat menjadi motivasi bagi kita agar menghadapi segala ujian dengan tabah, walaupun musibah semakin melimpah, penyakit semakin mewabah. Banjir datang bagi air bah, bahkan gempa pun ikut menggoyah. Kalau sudah seperti ini, apa yang dapat kita lakukan? Mungkinkah kita menyalahkan Tuhan? Oleh sebab itu, topic yang akan saya angkat pada kesempatan ini adalah “sabar” sebagai penawar.

Hadirin wal hadirat rahimakumullah

Dizaman globalisasi ini, yang katanya serba modern, serba instant, serba canggih, serba mutakhir, manusia tak lagi direpotkan dengan masalah-masalah teknologi, tapi,,dibalik semua itu, justru dunia semakin menampakkan kejenuhannya pada kita. Lihatlah,, musibah dimana-mana, bencana alam pun tak jarang terjadi, tsunami, longsor, banjir, gempa bahkan penyakit-penyakit yang dulu tak pernah kita lihat, kini seakan bergantian muncul ke permukaan. Apakah ini ujian ataukah peringatan??
Ingat hadirin, Allah menyatakan dalam al-Quran surat Ar-rum: 4
ظَهَرَ اْلفَسَاد فِى اْلبَرِّ وَاْلبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِ النَّاسِ

Kerusakan yang nampak di daratan dan di lautan itu akibat ulah tangan manusia juga. Oleh karena itu, mari kita sama-sama menjaga akhlak kita, perbuatan kita, dan tangan kita, agar alam pun bersahabat dengan kita. Tapi, apabila sudah seperti ini, maka “sabar” menjadi obat penawar. Sabar dalam ujian, sabar dalam musibah, sabar dalam berbuat dan sabar dalam maksiat tentu akan menutup jalan menuju kerusakan. Tapi dibalik sabar tentu harus ada ikhtiar agar kita dapat memperbaiki kerusakan itu.




Hadirin walhadirat rahimakumullah

اِنَّ اللهَ مَعَ الصَّابِرِيْنَ

“sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar”, oleh sebab itu serahkan semuanya kepada Allah Swt. Tak ada lagi tempat berlindung selain kepada-Nya. Jadi, marilah kita sama-sama mendekatkan diri kepada Allah dengan bersabar, agar hati tetap terjaga dan perbuatan semakin lebih berharga.

Hadirin walhadirat rahimakumullah

Sekian, uraian dari saya, mudah-mudahaan bias bermanfaat,terima kasih atas perhatiaannya.

Kalau ada jarum yang patah
Jangan disimpan dalam laci
Kalau ada kata-kata salah
Jangan coba-coba lapor polisi


والله الموافق الى اقوام الطريق
والسلام عليكم.... الح

puisi ku

Hidup

Diam hening dipinggir surau
Terdengar senandung suara parau
Riak air mengalir bening
Seia cahaya terang

Jejak-jejak tak jelas kacau
Menyatu bumi berhimpit jasad
Walau resah kurasa silau
Namun tetap ku harus tekad

Ribuan mimpi datang mengawang
Namun tak ada satu terbayang
Kala ku rapuh tak bergeming
Namun pasti ku kan jelang



Kegelapan

Detak-detak waktu nyaring
Menyeruak kabut yang kelam
Meraba-raba tiada kutemu
Sepenggal titik cahaya

Galau hati menderu
Kegelisahan malam menjadi
Angin resah kian mengamuk
Asa yang hilang ditelan angan

Gemuruh naungan semakin menggelegar
Jeritan jiwa bagai menyayat langit
Allahu akbar…allahu akbar
Hanya engkau keteduhan yang ada

Dakwah yang Ideal Bagi Masyarakat Di Zaman Sekarang

Disela-sela kesibukannya Drs. Aang Ridwan, M.Ag salah satu dosen fakultas dakwah UIN SGD Bandung menguraikan pendapatnya berkaitan dengan dakwah yang ideal di zaman sekarang. “Dakwah yang ideal di zaman sekarang dapat terwujud apabila seluruh unsur dakwah juga berjalan dengan ideal, Da’i misalnya. “Da’i yang ideal bukanlah dai yang materialistik, tapi yang ahli dibidangnya”, ujar Aang di ruang kuliah PMI (9/12). Begitupun materi dakwah. Menurutnya materi dakwah yang ideal yaitu materi yang aktual, up to date, dibutuhkan oleh masyarakat sekarang, bersifat universal, tidak konfliktual, dan bisa membangkitkan tiga aspek, yaitu kognitif, afektif dan rekreatif.
Selain da’i dan materi yang ideal, menurut dia mad’u juga harus resfektif, begitupun metode dakwahnya. “Metode dakwah yang ideal yaitu yang bisa menyampaikan ajaran islam dengan baik, tidak selalu monolog atau itu-itu saja”, ujarnya. Karena menurut Aang metode seperti itu adalah metode yang masih bersifat tradisionalis. Dari uraian yang dipaparkan, unsur sarana juga tak lupa ia bahas. Menurutnya, sarana dakwah yang ideal bukan hanya dialakukan ditempat peribadahan seperti mesjid, majelis ta’lim dll. tapi juga bisa dilakukan ditempat lain contohnya di tempat shalat mall-mall yang biasanya tidak disediakan sarana yang baik, sebenarnya mereka yang berada di tempat seperti itu juga membutuhkan dakwah.
Ketika ditanya mengenai unsur media dakwah melalui TV (film atau sinetron) menurutnya itu merupakan media yang sangat efektif. Sinetron atau film menurut Aang mempunyai daya jangkau yang luas dan memiliki daya tarik yang tinggi. Contohnya film “laskar pelangi” yang ia nilai mempunyai muatan religius yang besar, walaupun tidak menyebut dirinya sebagai film dakwah. “Media televisi menjadi PR kita sebagai calon da’i”, ujarnya.